Perintah & Fungsi Command Prompt - IV

 

36. move : semua versi Windows

Perintah move memungkinkan untuk memindahkan satu file atau lebih ke direktori lain. Bahkan, dapat menggunakan perintah tersebut untuk memindahkan satu direktori ke dalam direktori lain juga.

 Syntax : move <file name> <destination>

Contoh :

move stats.doc c:\statistics

Jika sedang tidak berada dalam direktori file tersebut, perlu menyebutkan huruf partisi dan nama direktorinya : move d:\docs\stats.doc c:\statistics

Apabila ingin memindahkan lebih dari satu file, Anda harus memisahkan masing-masing dengan koma dan spasi: move stats.doc, morestats.doc c:\statistics

Nah, untuk memindahkan direktori ke dalam direktori lain, Anda perlu menambahkan tanda kutip ganda di awal dan akhir nama direktori tersebut: move "direktori1" direktori2


37. msg : semua versi setelah Windows 2000

Jika berada dalam sebuah jaringan komputer lokal, dapat mengirim pesan ke user lain dengan perintah msg. 

Syntax : msg <username> <message>

Contoh jika mengirimkan pesan berbunyi “Halo” ke user bernama “user01”: msg user01 Halo


38. pause : semua versi Windows

Perintah pause digunakan untuk menghentikan file batch yang sedang berjalan. Jika dijalankan, pesan “Press any key to continue” akan muncul di layar. Untuk melanjutkan proses file tersebut, tinggal menekan tombol apapun di keyboard.


39. print : semua versi Windows

Perintah ini untuk mencetak file teks dari Command Prompt. Untuk melakukannya, perlu menyebutkan nama file (filename) dan port printer yang digunakan (device).

Syntax : print <filename> <device>

Disini harus mengetahui jenis port yang digunakan oleh printer. Untuk parallel port, nama printer yang digunakan dimulai dengan LPT. Sedangkan untuk serial port, nama printernya dimulai dengan COM. Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh di bawah: print c:\file.txt /d:lpt1

Dengan menjalankan contoh perintah tersebut, akan mencetak file.txt yang berada di partisi C: dengan printer pada port LPT1.


40. query : semua versi setelah Windows XP

query adalah perintah yang digunakan untuk menampilkan empat jenis informasi yang terkait dengan RD session host server. Masing-masing informasi dapat ditunjukkan dengan syntax berikut:

  • query process — menampilkan daftar proses yang berjalan di RD session host server
  • query session — menampilkan daftar sesi yang ada di RD session host server
  • query termserver — menampilkan daftar RD session host server yang ada di jaringan lokal
  • query user — menampilkan informasi mengenai sesi user di sebuah RD session host server


41. recover : semua versi setelah Windows 98

Jika hard drive mengalami kerusakan, dapat mencoba untuk mengembalikan data di dalamnya dengan perintah recover.

Akan tetapi, hanya dapat meng-recover file satu per satu. Selain itu, harus tahu nama filenya dan letaknya. Contoh : recover d:\fiction\story.txt


42. rename : semua versi Windows

Perintah rename digunakan untuk mengubah nama file dan direktori. 

Contoh : mengubah file “computer.jpg” menjadi “text.jpg”: rename d:/pictures/computer.jpg text.jpg

Catatan, juga dapat menggunakan perintah ren untuk mengganti nama file atau direktori. Syntax perintah ini tidak berbeda dengan yang dimiliki perintah rename.


43. repair-bde : Windows 7, 8, dan 10

repair-bde juga merupakan perintah yang berfungsi untuk menyelamatkan file dari hard drive yang rusak. tapi digunakan untuk hard drive yang dienkripsi dengan BitLocker.

Untuk dapat menggunakan repair-bde, harus memiliki hard drive lain di komputer. Ini digunakan sebagai tempat penyimpanan file dari hard drive yang rusak.

Data di hard drive kedua akan di-overwrite atau ditimpa dengan file-file yang dapat diselamatkan dari hard drive yang rusak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan hard drive kosong.

Syntax : repair-bde <inputvolume> <outputvolume> <-rk> <–rp> <-pw> <–kp>

Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian dari syntax di atas:

  • inputvolume — huruf partisi hard drive yang file-file-nya ingin Anda selamatkan
  • outputvolume — huruf partisi hard drive yang akan digunakan untuk menyimpan file-file tersebut
  • -rk — file recovery key dari hard drive yang dienkripsi
  • -rp — recovery password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
  • -pw — password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
  • -kp — recovery key package untuk membuka hard drive yang dienkripsi

Meskipun -rk merupakan file, harus mencantumkan huruf partisi dan direktori yang menjadi letaknya.

Contoh : 

repair-bde c: d: -rk f:\RecoveryKey.bek

Perintah tersebut akan mencoba memindahkan file-file dari drive C: ke drive D: dengan file recovery key bernama RecoveryKey.bek.

Untuk penggunaan perintah repair-bde yang menggunakan recovery key package, contohnya seperti berikut:

repair-bde C: D: -rp 111111-222222-333333-444444-555555-666666-777777-888888


44. replace : semua versi Windows

Perintah replace digunakan untuk mengganti satu atau beberapa file dalam sebuah direktori dengan file lain. Perintah ini bermanfaat jika ada file yang sama di beberapa direktori dan perlu diperbarui secara berkala.

Syntax : replace <drive1> <filename> <drive2> </p> </r> </s>

Seperti yang dapat lihat di atas, ada tiga opsi yang dapat digunakan dalam perintah replace, yaitu:

  • /p — menampilkan pertanyaan konfirmasi sebelum Anda mengganti file pada <drive2>
  • /r — digunakan untuk mengganti file dengan atribut read only
  • /s — digunakan untuk mengganti semua file dalam subdirektori di <drive2>

Contoh penggunaan : replace f:\phones.cli c:\ /s

Dengan perintah tersebut, semua file “phones.cli” di partisi C: dan seluruh subdirektori-nya akan diganti dengan file yang berada di partisi F:.


45. rmdir : semua versi Windows

rmdir digunakan untuk menghapus direktori yang kosong. Meski demikian, perintah ini juga dapat menghapus direktori yang tidak kosong di Windows XP dan versi setelahnya.

Penggunaan : rmdir c:\test

Apabila ingin menghapus file dan subdirektori di dalamnya, tinggal menambahkan /s di belakang perintah : rmdir c:\test /s

gunakan perintah rd untuk menghapus direktori karena memiliki fungsi yang sama dengan rmdir.


46. robocopy : semua versi setelah Windows XP

Sebelumnya telah belajar tentang perintah copy. robocopy memiliki fungsi yang sama, tetapi perintah ini juga dapat meng-copy direktori dan partisi.

Syntax-nya mirip dengan yang dimiliki perintah copy. Bedanya, file yang ingin disalin ke direktori tujuan (destination) dicantumkan setelah menyebutkan nama direktori tersebut:

robocopy <source> <destination> <file(s)> <option>

Seperti yang dapat dilihat di atas, setelah menyebutkan file yang ingin di-copy dapat menggunakan satu atau beberapa opsi. Berikut adalah beberapa opsi yang dapat digunakan:

  • /s — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal (source), kecuali subdirektori kosong
  • /e — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal, baik yang ada isinya maupun tidak
  • /copyall — informasi file yang di-copy tetap disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
  • /nocopy — informasi file yang di-copy tidak disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
  • /move — menghapus file asli setelah di-copy
  • /a — hanya meng-copy file dengan atribut archive
  • /a+:<attribute> — meng-copy sekaligus menentukan atribut file. Simbol atributnya seperti yang tadi sudah disebutkan di pembahasan tentang perintah CMD attrib
  • /a-:<attribute> — seperti opsi sebelumnya, tetapi sekaligus menghapus atribut file
  • /ia:<attribute> — hanya meng-copy file dengan atribut yang ditentukan
  • /xa:<attribute> — mengecualikan file dengan atribut yang ditentukan
  • /xf file <filename> — mengecualikan file yang namanya memiliki kata tertentu
  • /xf dirs <directoryname> — mengecualikan direktori yang namanya memiliki kata tertentu
  • /max:n — hanya meng-copy file di bawah ukuran yang ditentukan (n)
  • /min:n — hanya meng-copy file di atas ukuran yang ditentukan (n)


47. schtasks : semua versi setelah Windows XP

perintah at digunakan untuk otomatisasi tindakan.  schtasks memiliki fungsi yang sama, tetapi syntax-nya berbeda: schtasks /parameter <arguments>

Parameter pada schtasks adalah sub-perintahnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • /create — membuat sebuah otomatisasi
  • /delete — menghapus sebuah otomatisasi
  • /query — menampilkan daftar perintah yang diotomatisasi
  • /change — mengubah pengaturan sebuah otomatisasi
  • /run — menjalankan sebuah otomatisasi
  • /end — menghentikan sebuah otomatisasi yang berjalan

Sedangkan <arguments> adalah tindakan yang diotomatisasi dengan schtasks. Ada banyak sekali tindakan yang dapat dilakukan dengan perintah tersebut. Di bawah ini adalah beberapa <arguments> yang digunakan secara umum:

  • /tr — menentukan nama file yang ingin dijalankan dengan schtasks dan direktorinya
  • /tn — menentukan nama tindakan yang diotomatisasi
  • /sc — menentukan frekuensi otomatisasi. Anda dapat menentukannya per menit, jam, hari, minggu, dan bulan. Anda bahkan dapat membuat otomatisasi yang hanya berjalan sekali.
  • /mo — menentukan frekuensi dengan lebih detil. Misalnya, Anda ingin menjalankan sebuah file setiap 120 menit.
  • /d — menentukan hari otomatisasi
  • /m — menentukan bulan otomatisasi
  • /i — menentukan jarak waktu antar otomatisasi sebuah tindakan
  • /st — menentukan waktu otomatisasi dimulai. Perlu Anda ingat bahwa format yang digunakan adalah 24 jam. Jadi, jika Anda ingin menyetel sebuah tindakan untuk jam 2 siang, maka ketikkan 14:00.
  • /et — menentukan waktu otomatisasi berhenti
  • /k — menghapus otomatisasi ketika ia berhenti

Contoh berikut digunakan untuk membuat sebuah otomatisasi bernama SecurityScript dengan target file sec.vbs: 

schtasks /create /tn "Security Script" /tr sec.vbs /sc minute /mo 100 /st 17:00 /et 08:00 /k


48. sfc : semua versi setelah Windows 98

Perintah sfc atau system file checker digunakan untuk mencari dan mengganti file sistem Windows dengan versi yang benar. Ini sangat berguna apabila ada masalah dalam sistem komputer yang sulit diperbaiki.

Syntax : sfc /command

/command adalah sub-perintah yang dapat digunakan dengan sfc. Berikut adalah daftar sub-perintahnya:

  • /scannow — mencari dan memperbaiki file sistem yang rusak
  • /verifyonly — mencari file sistem yang rusak
  • /scanfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih dan memperbaikinya. perlu menyebutkan nama file dan direktorinya untuk menggunakan sub-perintah ini
  • /verifyfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih. Seperti pada sub-perintah sebelumnya, perlu menyebutkan nama file dan direktorinya

Contoh penggunaan perintah sfc untuk memindai kerusakan pada file kernel32.dll dan memperbaikinya:

sfc /VERIFYFILE=c:\windows\system32\kernel32.dll


49. shadow : Windows XP, Vista, dan 7

Perintah  shadow dapat digunakan jika mengelola RD session host server. Dengannya,  dapat mengendalikan komputer lain pada server tersebut. 

Syntax : shadow {<SessionName> | <SessionID>} [/server:<ServerName>] [/v]

Jadi, dapat mengendalikan sebuah komputer pada RD session host server dengan hanya menyebutkan nama session atau ID-nya.  Contoh : shadow 93

Dengan perintah CMD tersebut, akan mengendalikan komputer dengan ID 93.


50. shutdown : semua versi setelah Windows 2000

Jika ingin shut down, sleep, atau log off komputer dari Command Prompt, dapat menggunakan perintah shutdown. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk melakukan hal yang sama pada komputer lain dalam sebuah jaringan.

Syntax : shutdown <arguments> <TargetComputer>

Berikut adalah beberapa arguments atau sub-perintahnya yang sering digunakan:

  • /i — menampilkan graphical user interface atau GUI shutdown
  • /l — log off dari komputer
  • /s — shut down atau mematikan komputer
  • /r — restart komputer
  • /a — membatalkan shut down komputer
  • /p — mematikan komputer pada jaringan lokal secara langsung. Artinya, GUI shutdown komputer yang biasanya dilihat tidak akan ditampilkan
  • /h — menyalakan mode hibernate
  • /t — lama waktu yang ditentukan sebelum salah satu sub-perintah dijalankan

Jadi, jika ingin mematikan komputer , dapat menjalankan perintah CMD berikut:  shutdown /i /s

Apabila ingin mengelola sebuah jaringan lokal dan ingin mematikan salah satu komputer, di bawah ini adalah contoh perintah CMD yang dibutuhkan:

shutdown /i /s /t 45