Cara Upload Joomla ke Hosting

 

Setelah mendesain dan menguji website di server local, maka selanjutnya melakukan upload Joomla ke hosting untuk bisa diakses secara online.  Kendala yang paling sering dialami atau muncul pada saat upload Joomla lokal ke server hosting terletak pada konfigurasi database MySQL dan bagaimana cara mengupload file-file instalasi joomla tersebut agar tidak mengalami kegagalan.

Berikut ini adalah langkah-langkahnya : 

1. Upload database

Membuat database di cPanel

Membuat database MySQL bisa dilakukan di cPanel > MySQL Database. Dari sana bisa diperoleh :

•    Nama database
•    Username database
•    Password database

Jika kurang paham cara membuat database di cPanel bisa baca artikel : Membuat Database di cPanel

Backup database di Komputer lokal

Langkah-langkah untuk melakukan backup database di localhost :

  • Akses phpMyAdmin dibrowser lalu ketik  http://localhost/phphmyadmin
  • Pilih database Joomla yang ingin diupload dari drop down menu “database“.
  • Setelah database dipilih dan menampilkan table-table, klik pada tombol “export”
  • Centang “Save as file” tekan tombol “go” di kanan bawah browser. Browser akan mengeluarkan konfirmasi penyimpanan ke local komputer.

Import database melalui phpMyAdmin di cPanel

Setelah export database di computer local. maka sekarang buka menu phpMyAdmin di cPanel Pilih database Joomla yang tadi dibuat

Setelah database dipilih, klik pada tombol “import” dan browse file backup database dan “Go” untuk import. Silahkan baca artikel Import Database ke cPanel Dengan phpMyAdmin cPanel jika belum memgetahui caranya.

2. Upload file dan konfigurasi

Upload file Joomla

Untuk memudahkan upload file Joomla ke server melalui FTP,  kompresi file joomla secara keseluruhan menjadi satu file format Zip Gunakanlah kompresi normal (standar) untuk zip file dan direktori Joomla.


Setelah file .zip Joomla di localhost telah dibackup, lalu  upload file tersebut ke hosting melalui cPanel. sebagai berikut :

  1. Login ke cPanel hosting melalui namadomain/cpanel.
  2. Klik menu File manager
  3. Klik folder public_html, lalu klik tombol upload seperti gambar berikut:


  1. klik select file, lalu pilih file .zip Joomla yang telah disiapkan. Tunggu hingga upload file .zip selesai.

  1. Setelah upload .zip Joomla selesai, lalu klik kanan pada file, pilih extact seperti pada gambar.


Setting file Configuration.php

Setelah sampai pada tahap ini, bisa mencoba untuk mengakses web tersebut, tapi akan ditemui sebuah kesalahan/pesan error. Hal ini karena file configuration.php dari server lokal tidak berisi informasi yang berhubungan dengan rincian account hosting. maka itu perlu dilakukan konfigurasi untuk menyesuaikan.

File configuration.php menyimpan informasi mengenai database, user, password, path dan lain-lain. maka itu perlu mengubah rincian di dalamnya sebagai berikut :

  1. Cari configuration.php di direktori Joomla anda.
  2. Klik kanan pada file tersebut dan klik ‘Edit’

  1. Pada isi file script tersebut, cari baris code sebagai berikut :
  • public $log_path     = ‘’;
  • public $tmp_path    = ‘’;
  • public $live_site      = ‘’;
  • public $host            = ”;
  • public $user            = ‘’;
  • public $db               = ‘’;
  • public $password    = ”;

ubah konfigurasi yang telah dilakukan seperti contoh dibawah ( disesuaikan dengan data masing-masing ) :

  • public $log_path     = ‘/home/[ UserCpanel ]/public_html/logs’;
  • public $tmp_path   = ‘/home/[ UserCpanel ]/public_html/tmp’;
  • public $live_site     = ‘http://YourDomain.com’;
  • public $host           = ‘localhost’;
  • public $user           = ‘[ UserCpanel ]_ UserDatabase’;
  • public $db              = ‘[ UserCpanel ]_ NamaDatabase’;
  • public $password   = ‘PasswordDatabase’;

Setelah mengkonfigurasi, klik Save Changes. Lalu ditest web dengan mengakses ke http://YourDomain.com

Note:

  • Nama database dan username akan diberi prefiks “[ UserCpanel]_” dimana UserCpanel ini diambil dari username login cPanel.
  • Jangan lupa password user MySQL case-senditive.
  • Setting var $host harus selalu ‘localhost’

Apabila konfigurasi telah selesai, maka website tersebut bisa dibuka pada browser.