Install Sistem Operasi Solaris

 

Menurut Wiki, Sun Solaris adalah sebuah sistem operasi keluarga Unix yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. Saat ini sudah ada OpenSolaris yaitu Sun Solaris yang di open-source di bawah lisensi CDDL (Common Development and Distribution License). Atau dengan kata lain, bisa bebas menggunakan solaris. Sebelum Open Solaris ini diterbitkan, Sun Solaris merupakan OS yang termahal dibandingkan dengan OS yang lainnya, karena memang khusus digunakan untuk komersial. 

Persiapan Instalasi OS Solaris

OS Solaris ini bisa diunduh dimana saja, hanya diperlukan melakukan registrasi untuk mendapat restu dari kembang untuk di unduh dan diimplementasikan di desktop. Berikut adalah link download Solaris OS,

Di link unduh tersebut ada dua pilihan, yaitu  Oracle Solaris 10 (SPARC) dan Oracle Solaris 10 (x86), juga ada opsi untuk instalasi pada Virtual Machine seperti Virtual Box. Untuk masing-masing opsi, tidak ada pilihan lain selain harus menyiapkan minimum kapasitas hardisk kosong sebesar 10 GB dan DVD RW, dan DVD-R blank merecord file ISO dari unduhan tersebut sebagai media  booting OS nanti..

Perlu diketahui, biasanya setelah instalasi Solaris ini, mungkin ada beberapa hardware dari komputer / laptop yang tidak sesuai dengan spesifikasi hardware OS solaris ini atau tidak terdetek. Maka sebaiknya cek dulu kembali hardware.

Tahap Inisialisasi

Download Solaris OS pada link Solaris OS, maka akan ditampilkan gambar seperti dibawah, lalu klik file yang ingin didownload 


Untuk memulai instalasi, masukkan DVD-R ke dalam drive yang sudah ter-burning file ISO image dari hasil unduhan tadi. Kemudian jika ada fatal error, periksa kembali apakah opsi booting BIOSnya adalah DVD atau tidak. Jika yang dipilih adalah booting via DVD, maka akan tampil sebagai berikut:


Pilihan default instalasi adalah, pilih Solaris jika menginstal melalui jalur normal dengan monitor, tapi jika menginstal melalui serial port (atau via WAN) pilih ttya atau ttyb. Selanjutnya adalah pilih tipe instalasi, berikut adalah tampilannya:


Disarankan memilih Solaris Interactive (default) jika terbiasa dengan proses instalasi via GUI (Graphic User Interface), tapi jika mau coba hal baru, pilih instalasi via Solaris Interactive Text (Console Session), pilih opsi [ 4 ]. Tentukan bahasa yang akan digunakan selama proses 



Selanjutnya adalah, akan mengidentifikasi network connectivity, jika mempunyai NIC atau network card yang terdeteksi solaris, opsi network connectivity akan muncul. Apakah komputer/laptop terkoneksi dengan jaringan komputer atau tidak. Dan untuk melanjutkan, silahkan tekan F2 kawan atau esc + 2.



Selanjutnya, akan memilih apakah network card yang digunakan menggunakan service DHCP atau tidak. Penamaan device di solaris sedikit berbeda dengan di linux, di solaris nama inteface card hardware tersebut sesuai dengan nama pabrikasi vendor hardware tersebut. Sebagai contoh:
  • Hme > ethernet card pabrikasi SUN
  • Iprb  > ethernet card pabrikasi intel
  • Pcn  > ethernet card panrikasi PC-net 32
Pilih DHCP (jika koneksi internet nyata di desktop di setting DHCP), karena defaultnya, apabila menginstal dalam virtual box, maka NIC yang terinstal nanti di solaris akan mengikuti NIC nyata di komputer/laptop.


Selanjutnya, tentukan apakah akan mengaktifkan IPv6 atau tidak, pada tahap hal ini pilih ‘yes’, kedepannya nanti juga bisa uji coba penerapan IPv6 di OS solaris


Kemudian, akan muncul konfirmasi inisialisasi sistem yang akan kita bangun, yaitu:


Selanjutnya, akan mengkonfigurasi keamanan sistem, apakah akan menerapkan sistem karberos atau tidak .


Selanjutnya, menerapkan salah satu service yang akan digunakan. Pilih ‘none’, karena nantinya bisa diaktifkan kembali menggunakan terminal console.


Inisialisasi Time Zone, Country or Region, Date & Time, bisa ditentukan sesuai dengan domisili negara tinggal.

Jika inisialisasi tersebut sudah diterapkan, maka selanjutnya adalah menentukan password root yang akan digunakan untuk optimasi sistem. Gunakan kombinasi password yang rumit, untuk membuat password tersebut.


Selanjutnya, pilih untuk mengaktifkan remote service. Secara default, dalam OS Solaris, remote service seperti ftp, telnet, finger, akan otomatis diinstal apabila memilih opsi ‘yes’, namun bisa juga mengaktifkan melalui terminal nantinya, tapi sebaiknya pilih opsi ‘no’. Tampilannya adalah sebagai berikut:



Tahap Instalasi

Instalasi OS Solaris dalam harddisk. Pilih opsi standar sebagai default instalasi OS Solaris ini, dan selanjutnya pilih eject DVD automatically. Berikut adalah tampilannya:



Selanjutnya, akan ada opsi Geographic Region dan Possible Character, pilih saja opsi defaultnya sesuai dengan domisili negara tinggal

Selanjutnya, akan ada opsi pilihan untuk menginstal produk Sun, khususnya developper tools jika memiliki DVD tambahan, seperti Sun Studio 11, Sun Java Studio Creator 2 Update 1, Sun Java Studio Enterprise, dan NetBeans.


Kemudian, ada beberapa group instaslasi yang dapat kita tetapkan. Dalam hal ini saya memilih Entire Distribution sebagai opsi default instalasi. namun jika kita ingin mengoptimasinya, gunakan F4 untuk memilih opsi kostumisasi. Berikut adalah tampilanya:


Selanjutnya, pilih diks untuk instalasi OS Solaris ini. Perlu diketahui untuk penamaan disk pada solaris berbeda dengan linux, berikut ini adalah arinya:
  • c > controller
  • d > disks
  • jika c0d0: harddisk yang berada di primary master
  • jika c0d1: harddisk yang berada di primary slave
  • jika c1d0: harddisk yang berada di secondary master
  • jika c1d1: harddisk yang berada di secondary slave
  • jika menggunakan harddisk SCSI, maka akan muncul parameter “t” (target). karena SCSI
  • mengidentifikasi device dengan target.

Selanjutnya, mengatur layout yang akan menjadi sistem dari OS Solaris tersebut. Perlu diperhatikan setelah partisi fisik terbentuk, maka akan membagi-bagi lagi sesuai keperluan. Supaya mempartisi secara optimal, perlu punya pengetahuan tentang folder2 di unix. misal: /, /etc, /usr, /tmp, dll…
untuk memudahkan pemahamannya, bisa dibayangkan dari struktur folder di windows dahulu: c:\program files –> ini buat naruh software-software external, bukan bawaan windows. Jika pada Unix:
  • /usr/bin –> berisi command2 dari software external, bisa diakses user biasa
  • /usr/sbin –> berisi command2 juga, tapi hanya bisa diakses oleh root
  • /usr/local/bin –> berisi command2 juga, biasanya dari hasil compile sendiri
  • sebenarnya, /usr/local/bin bisa ditempatkan di /usr/bin juga, ini disesuaikan kebutuhan
  • c:\temp –> ini folder untuk temporary files.

padanan di unix:

/tmp –>berisi file-file sementara. tiap user boleh meletakkan file disini. beberapa software jika di jalankan juga membuat file temporary di folder ini.

c:\documents and setting –> ini buat konfigurasi tiap user.
padanan di unix:

  • /home/<nama user> –> tempat menyimpan file tiap2 user
  • /etc/skel –> tempat template saat membuat user
  • c:\windows –> ini tempat naruh library, fonts, driver, command2 bawaan windows, serta file
konfigurasi di unix:
  • /etc –> tempat file-file  konfigurasi
  • /usr/sbin & /usr/bin–> tempat command2 dasar, serta software lain
  • /usr/lib –> tempat library
  • /lib –> tempat modules yang bakal di load ke kernel. (di linux, modules = driver)
  • c:\pagefile.sys –> ini file swapnya windows, tidak terlihat langsung windows explorer, tapi bisa diubah ke tempat lain. sebaiknya disediakan partisi khusus untuk ini.
  • swap –> partisi khusus untuk swap/virtual memory. kalau RAM fisik sudah abis, baru partisi ini akan digunakan. kalau masih tidak cukup, system akan hang.
kalau di windows mengenal partisi: drive c, drive d, dll…
bisa meletakkan: \windows di drive c, \program files di drive d, \temp di drive e
di solaris juga juga mirip, memakai slice, disimbolkan dengan “s”: c0d0s0, c0d0s1, dll.  Dapat diletakkan: / –> /c0d0s0, swap –> c0d0s1, /usr –> c0d0s3, dst. 
Perlu diperhatikan,  slice 2 tidak dapat dipakai karena merepresentasikan keseluruhan harddisk (overlap). Jadi total slice yang dapat dibuat di solaris: 7 buah.


Karena memilih auto layout, maka tampilannya adalah sebagai berikut:


Jika hanya memilih opsi / (root) dan swap, maka selanjutnya akan diminta konfirmasi hingga tampilan sebagai berikut, yang merupakan representasi dari opsi yang telah dipilih pada tampilan-tampilan sebelumnya.


Terakhir, tinggal nunggu hasil instalasi.


Jika proses instalasi telah selesai, maka tampilan akhirnya akan diminta password root untuk inisialisasi awal. Untuk desktop environment ada pilihan  Java Desktop Environment dan CDE environment.

Tampilan login solaris

Tampilan Solaris OS