Mengatur Boot order lewat BIOS/UEFI
Atur boot order/boot priority dari menu BIOS/UEFI dan menempatkan flashdisk bootable linux mint di urutan pertama,untuk masuk ke BIOS/UEFI biasanya menggunakan tombol DELETE atau F2 saat komputer/laptop POST/BOOTING.
Booting dari Flashdisk lewat menu Boot Menu
khusus untuk laptop terkadang perlu menekan sembarang tombol untuk memunculkan menu yang tersedia saat booting seperti pada laptop dell.
Setelah masuk ke boot menu/boot option/boot choice bisa memilih mau booting dari media mana,maka pilihlah flashdisk bootable linux mint yang telah dibuat.
Mengecek dan Merubah HDD/SSD Partition Table
Ada 2 jenis partition table yang biasa digunakan yaitu MBR-Mater boot Record dan GPT-GUID Partition Table,MBR merupakan jenis partition table versi lama dan digantikan dengan partition table versi terbaru yaitu GPT. Disarankan untuk menggunakan GPT yang merupakan teknologi terbaru dengan kelebihan untuk digunakan di linux.
Setelah berhasil booting dari bootable flashdisk linux mint,maka otomatis akan masuk ke mode liveCD linux mint.
Gunakan tool GPARTED untuk merubah partition table dari SSD/HDD, tapi ingat merubah partition table akan menghapus seluruh data yang ada pada storage(HDD/SSD).
Cara Install Linux Mint
Setelah partition table selesai di set, maka sudah siap untuk menginstall linux mint sebagai sistem operasi utama di laptop / komputer.
1.Klik 2x pada “install linux mint” lalu piilih bahasa yang akan digunakan dalam proses install linux mint di komputer/laptop.
2.Centang pada install 3rd pary app, dan klik continue
3.Pada installation type, pilih yang paling bawah,agar bisa mengatur partisi sesuai dengan yang diinginkan.
Otomatis memang mudah tapi bisa menyusahkan dikemudian hari jika tidak sesuai dengan yang diinginkan.
4.Jika menggunakan UEFI firmware mode maka harus membuat partisi khusus 200-300MB dan dimount ke EFI boot partition.
Cari saja opsi ‘EFI boot partition‘ pada use as dan jika tidak ada maka tidak perlu dibuat/dilewati saja dan langsung saja membuat swap partition.
6.Buat partisi Root dengan simbol garis miring /, untuk ukuran partisi root atau partisi sistem bisa membuatnya antara 25GB-40GB dan tidak usa terlalu besar karena file system linux sangat kecil tidak seperti windows yang bisa memakan ratusan GB hanya untuk file system.
7.Membuat partisi Home– Jika ingin menyimpan data di partisi yang berbeda dengan sistem, bisa membuat partisi khusus dan dimount ke /home (partisi linux di mount dibawah root directory / berdasar struktur hierarki directory linux).
Caranya klik pada free space> klik tanda + >isikan ukuran volume yang diinginkan >pada ‘mount point‘ kamu pilih /Home
Bisa juga membuat partisi lain dan tidak perlu menentukan mount point,nanti secara otomatis sistem akan mount ke media dan ditampilkan sebagai drive tambahan di file manager (seperti drive D atau E di windows).
Walau terlihat menyatu tapi directory /home menggunakan partisi yang berbeda dengan sistem,untuk mengeceknya, bisa menggunakan perintah lsblk dan bisa melihat /home berada di partisi yang berbeda.
8.Installasi Bootloader- harus memilih secara tepat lokasi penginstallan bootloader sesuai dengan firmware mode yang dipakai agar linux bisa booting.
BIOS MODE
Untuk bios mode,lokasi penginstallan bootloader berada di MBR disk, pilih pada drive nya langsung,bukan di partisi.
Partisi ditandai dengan buntut angka di belakang drive misal nya sda1(untuk partisi pertama di drive sda)dan seterusnya.
Pilih drive yang tidak ada angka (misal /dev/sda) pada kotak ‘device for bootloader installation‘ > lalu klik install dan tunggu proses selesai
UEFI MODE
Pada UEFI firmware,bootloader diinstall pada partisi dengan label EFI.
Jadi pemilihan lokasi penginstallan bootloader pada mode UEFI berada di partisi yang dibuat dengan mount point EFI. Misal pada contoh dibawah /dev/sda2
Pilih lokasi/timezone dimana tinggal, pilih jakarta karena berada di WIB(waktu indonesia Barat)
9.Pada pemilihan keyboard layout,pilih secara default saja
10.Isikan data yang diperlukan , yang paling penting adalah bagian username dan password karena digunakan untuk login ke Linux mint, jika lupa tidak ada cara untuk masuk selain install ulang.
11.Tunggu hingga proses installasi selesai, proses installasi memerlukan koneksi internet untuk mendownload package terbaru linux mint yang sedang diinstall.
Kalau menggunakan paket data seluler, baiknya pindahkan ke wifi connection, perkiraan sejam juga proses installasinya atau bahkan lebih jika kecepatan nya diatas 5Mbps
“Jika tidak menggunakan koneksi internet tapi tetap melakukan penginstallan linux mint secara offline saja”
12.Setelah proses installasi selesai, klik restart now
13.setelah restart maka virtualbox akan booting dan masuk ke linux mint yang ada di virtual HDD.
buang centang pada “show this dialog at startup” jika tidak ingin melihatnya lagi setiap masuk linux.
14.Linux mint akan melakukan pengecekan update secara otomatis,dan jika ada update yang tersedia maka akan muncul icon tamend dengan tanda seru di taskbar kanan bawah.
Klik pada ikon tersebut untuk menampilkan “update manager” dan melakukan update.
Pilih pada pilihan paling atas “just keep my computer safe” recommended for novice users >klik ok
15.setelah klik ok maka akan muncul list package apa saja yang perlu diperbaharui/update. klik pada tombol ok (penawaran pindah ke local mirror agar download lebih cepat) lalu klik Install updates untuk memulai install update.
Masukan password yang telah ditentukan untuk memulai update.
16.klik pada mirror (main) dan base untuk mengganti server mirror dengan kecepatan terbaik. setelah semua pilihan server diset,klik Update cache dan close.
17.Setelah semua server mirror diset, klik Apply